-->

Saturday, 14 February 2015

wilayah RW08 desa wangisagara  menurut letak geografis merupakaan perbatasan dan bersebelahan dengan sungai CITARUM .. selagi kita masih kecil seringkali kita main di daerah aliran sungai tersebut. waktu kita kecil suka dengan menyebutnya adalah leuwi sered. dan leuwi panjang (hehe memori kecil ) sampai sekarang pun nama tersebut masih sama.

Mungkin anda pernah dengar dengan namanya sungai citarum , sungai citarum itu sendiri kita kenal sungai terpanjang dan terbesar di Jawa Barat . Nama citarum di susun oleh 2 nama yaitu ci dan tarum yang mempunyai makna yang berbeda CI yang artinya sungai atau air (cai), TARUM merupakan tumbuhan penghasil warna NILA. dengan kesimpulan bahwa citarum dulunya banyak tumbuhan pohon tarum penghasil warna nila di sepanjang citarum
panjang aliran sungai citarum kurang lebih 300 KM yang mempuyai sumber mata air atau hulu sungai dari Gunung Wayang yang berlokasi di Cibeureum bandung selatan dan berakhir di laut yang bermuara di kab karawang perbatasan dengan kab bekasi dengan nama tempat muara tersebut adalah Ujung Karawang.

Sejarah Citarum

Sejarah citarum erat kaitannya dengan kerajaan Taruma menurut catatan yang ada dan sebuah prasasti yang pernah ada pada abad ke-4 sampai abad ke-7 dengan di buktikannya penemuan situs Batujaya dan situs Cibuaya dengan diketemukannya pemukiman bagian hilir. itu mungkin terjadi kebudayaan pada pra Hindu di bagian hilir sungai yang diperkirakan pada abad ke-1 Masehi.

Majalaya tempat yang dilalui oleh sungai Citarum

Majalaya merupakan wilayah administratif di dalam lingkungan Kab Bandung Jawa Barat. majalaya adalah suatu kecamatan yang terletak di kab bandung, yang mempunyai tempat strategis  dan punya daya saing daerah yang cukup menjanjikan dikarenakan di daerah tersbut banyak pelaku usaha dan pengusaha textile kain, printing dan pencelupan.
Majalaya sendiri merupakan kota dengan padat penduduk dan padat dengan pelaku usaha. namun seiring tergerusnya jaman maka perekonomian majalaya sedikit melambat dari taun ke taun itu disebabkan oleh beberapa faktor yang jadi penunjang perlambatan ekonomi . salah satu faktor dari pelambatan adalah dari sektor perindustrian dan pertektilan. 
Itu bisa kita rasakan dari banyaknya karyawan atau buruh yang dirumahkan. ... atau di PHK .dan banyak pemilik perusahaan tektile yang mengurangi hasil produksinya dan ada beberapa pelaku usaha yang mengandalkan maklon dari perusahaan lain untuk mempertahan kan usaha dan perusahannya.
dan persoalan lain yang memicu perlambatan  ekonomi yaitu bencana taunan Banjir yang sering terjadi di majalaya yang akibatnya semua sektor dari sosial sampai ekonomi menjadi korban materi yang tidak bisa di hitung jumlahnya.

Bencana banjir dari sungai Citarum

Bencana banjir yang sering di alami oleh penduduk majalaya mungkin salah satunya adalah bencana taunan Banjir yang di akibatkan dari meluapnya sungai citarum dengan volume air meningkat , alhasil daya tampung air menjadi tidak tertampung.
salah satu faktor yang mengakibatkan bencana banjir bisa terjadi adalah adanya penumpukan sampah dan daya serap air ke tanah berkurang. kadangkala orang sering menyalahkan banjir disebabkan oleh alam  yang semakin tidak bersahabat dengan manusia padahal pendapat tersebut salah besar, karena sebab tersebut terjadi karena keslahan manusia semata yang terjadi dari perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab.
salah satu faktor adalah dari membuang sampah ke kali atau ke sungai dengan terus menerus. Yang akibatnya menjadi penumpukan sampah di aliran sungai, seharusnya sungai di lalui oleh air, malah sebaliknya di lalui oleh tumpukan sampah.

penumpukan sampah di sungai bisa menyebabkan tercemarnya air sungai ,sehinga fungsi dari sungai tersebut manjadi mempersempit ruang lingkup populasi ikan dan hewan lainnya. sehingga ikan yang hidup di sungai tersebut tercemar dan dengan waktu perlahan tapi pasti akan mengalami kematian

Adapun faktor lain adalah penebangan hutan secara radikal dan tidak bertanggung jawab , mengakibatkan perubahan unsur tanah yang tadinya bisa menyerap air menjadi air tidak terserap oleh tanah dan langsung menuju aliran sungai pada waktu musim penghujan datang.

ini sebagai peringatan buat kita sebagai manusia untuk menjaga lingkungan hidup supaya hal tersebut tidak terjadi berarti kita harus merubah pola untuk tidak membuang sampah ke sungai dan menjaga sungai tersebut tetap lestari

dana sebesar apapun untuk penangulan banjir akan sia sia dan bersipat sementara kalau cara hidup manusia dan polanya tidak di ubah , maka berawal dari kita sendiri untuk bisa menjaga lingkungan dan sadar pada lingkungan.


masyarakat di sekitar kita perlu pembekalan pemahaman sadar lingkungan dan sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan. di lingkungan rw08 desa wangisagara kec majalaya sendiri sebagi pemanfaat air dan sungai citarum sudah mulai sedikit mengerti pemahaman linkungan dan pamanfaatnannya namun terkendala oleh infrastruktur yang tersedia dalam pengolahan sampah dan pemanfatannya mungkin suatu saat ada yang mau peduli mengorbankan sedikit pengorbanannya untuk pengolahan sampah , supaya pada hasilnya menjadikan kontribusi yang baik bagi lingkungan dan masyarakat. 

saya selaku penulis artikel mohon maaf bila salah penyampaian dan mudah mudah menjadi pencerahan buat kita semua . 

maaf bagi yang butuh copas (copy paste) artikelnya silahkan tingalkan komen anda dan ikuti layanan berlangganannya..trims


Silahkan Tinggalkan Komentar Anda :

0 komentar :